Skip to main content

Several Lecturers from Education and Training Agency of East Java Province learn about E-Learning system in Lemhannas RI

Several Lecturers from Education and
Training Agency of East Java Province learn
about E-Learning system in Lemhannas RI/

Widyaiswara Badiklat Jatim Belajar Sistem
E-Learning di Lemhannas RI

informasi Indonesia: 
Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI, Mayjen TNI Karsiyanto, S.E, menerima kunjungan dari rombongan Widyaiswara Badan Pendidikan dan Pelatihan provinsi Jawa Timur, Jumat (15/12) Pagi, di Ruang TOC Gedung Astagatra Lemhannas RI.
Lawatannya kali ini ke Lemhannas RI bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang inovasi teknologi pembelajaran yang digunakan di Lemhannas dan diterapkan kepada peserta pendidikan seperti PPRA dan PPSA.
Pemaparan terkait inovasi teknologi pembelajaran di Lemhannas dijelaskan oleh Kepala Biro Telematika, Marsma TNI Indrianto Wibowo Leksono yang diawali dengan penjabaran
terkait tugas pokok dan fungsi Biro Telematika sebagai pendukung dari ketiga kedeputian yang ada di Lemhannas, yakni Deputi Pendidikan, Deputi Pengkajian dan Deputi Taplai. Menurut Indrianto, Lemhannas sendiri saat ini memiliki sekitar 30 aplikasi yang digunakan untuk membantu kelancaran pelaksanaan misi lembaga sehingga visi Lemhannas dapat dicapai. “Aplikasi yang ada di Lemhannas saat ini mencapai 30 aplikasi, termasuk aplikasi yang mendukung operasional fungsi kesestamaan seperti e-office ,” ujar Indrianto.

Berbicara mengenai teknologi yang mendukung kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik Lemhannas, menurut Indrianto, peserta dibantu dengan menggunakan aplikasi e-learning.  
E-learning di sini bertujuan untuk membantu peserta agar lebih efisien dan efektif dalam memanfaatkan waktunya, mengingat para peserta pendidikan merupakan para pejabat stratejik dari berbagai institusi Pemerintah maupun Non-Pemerintah. Sistem e-learning memudahkan proses belajar mengajar sehingga dapat diakses di mana pun dan kapan pun. Selain itu, peserta pendidikan juga dapat mengunduh modul yang telah diunggah di website Lemhannas agar peserta dapat mempelajarinya sebelum tatap muka dengan pengajar di kelas.
 “Fungsi lain dari e-learning adalah peserta bisa mendapat semua modul, bahan ajar yang dibutuhkan. Sebelum pengajar memberikan materi di kelas, materi terlebih dahulu di-upload
ke sistem. Jadi sebelum mendapat ceramah, peserta sudah memegang materi yang harus dipelajari terlebih dahulu,” ujar Indrianto. Di samping itu Lemhannas menerapkan Long Distance Learning atau belajar jarak jauh melalui aplikasi chatting dan video conference.

In English:
Deputy of National-Level Leader Education of Lemhannas RI Maj. Gen. Karsiyanto, S.E. welcomed lecturers from Education and Training Agency of East Java Province on Friday (15/12) in TOC Room, Astagatra Building, Lemhannas RI. This visit aimed to find out more about news technology innovation used in Lemhannas RI in its education programs such as PPRA (Regular Education program) and PPSA (Short Education Program).
The Chief of Telematics Bureau Air Commander Indrianto Wibowo Leksono talked about the main duty and function of Telematics Bureau which is as a supporting unit of three Deputy Offices in Lemhannas RI. According to Indrianto, currently, Lemhannas RI has 30 applications to support Lemhannas’ vision and reach its mission. “We (Lemhannas) have around 30 applications to support Lemhannas’ Secretariat operational function such as e-office,” said Indrianto.
Indrianto then further explained that the education participants will be helped using e-learning application. E-learning application aims to help the participants to be more efficient and effective in managing their time due to their positions as highranked officials from Government and Non-government Officials.
E-learning system will make learning and teaching process run smoothly due to its accessibility. “The other benefit from e-learning is the participants can download the material needed which is already uploaded before the class starts. so, they can read and learn about it first,” said Indrianto. Lemhannas RI also implements long distance learning which applied in off campus session. It was done through two mediums which are chat and video conference (V-con).

Popular posts from this blog

KURIKULUM BERBASIS 11 PRINSIP PEMBAHARUAN LEMHANNAS RI

KURIKULUM BERBASIS 11 PRINSIP PEMBAHARUAN LEMHANNAS RI Selama 44 tahun sejak berdirinya pada 20 Mei 1965, Lemhannas RI berhasil mendidik ribuan calon pemimpin tingkat Nasional baik sipil maupun militer yang kini tersebar diseluruh Indonesia, termasuk 80 peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan ( PPSA ) XVI yang dibuka sejak 17 Pebruari 2009, terdiri dari: 49 pejabat sipil 29 Perwira Tinggi TNI 2 Perwira Tinggi Polri dengan dua puluh orang diantaranya menjabat Profesor.  Ketika menutup PPSA XVI di Gedung Dwiwarna Purwa, 31 Juli 2009, Gubernur Lemhannas RI, Prof. DR. Muladi, SH mengatakan, kurikulum yang diterapkan mengacu pada prinsip perubahan yang dilaksanakan di Lemhannas RI, meliputi :  1. Prinsip profesionalisme yang mengandung nilai-nilai Expertise, Responsibility and Corporateness. 2. Prinsip Check and Balances dengan menempatkan Dewan Pengarah sebagai perumus kebijakan umum ( General Policy Making Body ) Lemhannas RI.  3. Prinsip Continuing Educat

KEBIJAKAN DEWAN PENGARAH LEMHANNAS RI TENTANG KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PROGRAM PENGKAJIAN STRATEGIK

KEBIJAKAN DEWAN PENGARAH LEMHANNAS RI TENTANG KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PROGRAM PENGKAJIAN STRATEGIK  Sesuai Peraturan Presiden RI Nomor 67 Tahun 2006 tentang Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, tanggal 13 Juni 2006 pada pasal 7 tertulis, Dewan Pengarah mempunyai tugas Merumuskan Kebijaksanaan Umum Lemhannas RI. Terkait dengan kurikulum pendidikan dan program pengkajian strategik Lemhannas RI tahun 2010, kebijakan Dewan Pengarah Lemhannas RI sesuai dengan Skep Dewan Pengarah Lemhannas RI Nomor : Skep / 02 / VIII/ 2009 tanggal 27 Agustus 2009 adalah sebagai berikut : 1. KEBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN LEMHANNAS RI.  a. Tenaga Pendidik : 1) Diharapkan rekrutmen para Tenaga Pengajar harus sesuai dengan kompetensi dan jabatan yang dipangku, 2) Mengoptimalkan pemanfaatan Tenaga Profesional dalam menutup kelemahan pada operasional pendidikan, 3) Mengupayakan untuk para tenaga Pendidik Tamu agar selektif dan memiliki kompetensi tingkat nasional dan global serta tidak

DEMOKRASI DAN KELUARGA

DEMOKRASI DAN KELUARGA Rumah tangga yang harmonis memberikan kontribusi strategis bagi terwujudnya kehidupan demokrasi sebagai suatu proses.  Hal itu dikatakan Gubernur Lemhannas RI, Prof. DR. Muladi, SH pada penataran isteri/suami peserta PPSA XVI di Jakarta.  Fondasi demokrasi, menurut Muladi, lahir dari proses pembelajaran me-manusiakan didalam kehidupan keluarga, bukan hanya karena proses politik. Dalam rumahtangga prinsip kesetaraan penting, sehingga semua stakeholders memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan proses kehidupan demokrasi yang sehat.  Ada 3 prinsip utama yang perlu dipedomani dalam kehidupan keluarga yakni : 1. T idak ada diskriminasi, 2.Kebebasan  berpendapat dan bertindak 3. tidak ada kekerasan.  Gubernur Lemhannas menekankan, dalam Islam dikenal keluarga sakinah, yang merupakan manifestasi dari keluarga demokratis, tanpa membeda-bedakan anggota keluarga. Rumahtangga yang demokratis memberi ruang gerak yang luas bagi terwuju